News – Menteri Keuangan (Menkeu) M. Chatib Basri menyatakan bahwa pemerintah sangat berhati-hati dalam menyusun Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013. Hal ini ia sampaikan pada Selasa (28/5) di Jakarta.
Hal tersebut dilakukan karena penyusunan RAPBN-P dilakukan di tengah kondisi perekonomian global yang masih mengalami ketidakpastian dan sangat rentan terhadap krisis ekonomi. Untuk itu, RAPBN-P 2013 diarahkan pada pengelolaan fiskal yang inklusif. “Substansi RAPBN-P 2013 memberi penekanan mendorong pengelolaan fiskal yang inklusif,” kata Menkeu.
Ia menjelaskan, strategi fiskal yang dilakukan pemerintah akan diarahkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui pemberian stimulus fiskal yang terukur. “Kebijakan-kebijakan yang diambil antara lain adalah penguatan daya tahan fiskal APBN agar lebih responsif dalam menghadapi dinamika ekonomi global,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, yang terpenting adalah pengendalian defisit dalam batas yang terukur pada kisaran 1,2 persen hingga 1,7 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). “Meskipun menghadapi berbagai tantangan, pemerintah tetap optimis,” pungkas Menkeu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar