Blogger Widgets

Pages

Kepengurusan HMMB 2016

SELAMAT DATANG DI BLOG HIMPUNAN MAHASISWA MANAJEMEN BISNIS POLITEKNIK NEGERI BATAM

Minggu, 24 April 2016

PEMENANG LOMBA ESSAY HARI KARTINI

Kartini-Kartini Yang Baru
karya : rahel putri S.


“Kartini? Ya ibuku lah…” begitu jawaban singkat dan tegas dari Devrina salah satu mahasiswa AB Polibatam  saat kami tanya mengenai siapakah Kartini menurutnya. Jawaban ini tepat seperti yang kami harapkan, yaitu bahwa Kartini memang dekat dengan kehidupan perempuan. Sosok pelopor kebangkitan dari semangat jiwa-jiwa kaum perempuan. Dimana setiap perjuangannya di masa lalu akan selalu memberi dampak positif secara langsung maupun tidak.
Tetapi benarkah di masa sekarang Kartini masih memberi peran?  Tentu saja jawabannya “Masih”. Lebih dari pada itu, di masa sekarang justru telah muncul Kartini-Kartini yang baru. Sejak masa perjuangannya tahun 90-an perempuan semakin menunjukkan eksistensinya baik di dunia pendidikan sampai pemerintahan yang dulunya sangat tabu dan terlarang bagi kaum hawa. Sebagai contohnya Megawati Sukarno Putri mampu mencapai titik tertinggi dalam meningkatkan eksistensi perempuan yaitu sebagai presiden RI pertama perempuan. Bukan hanya itu, saat ini juga telah banyak perempuan yang diangkat sebagai menteri, bupati, walikota dan pejabat pemerintahan lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa di masa sekarang perempuan memang sudah diakui kesetaraannya dengan laki-laki. Mereka boleh menempuh pendidikan setinggi-tingginya, boleh memilih profesi apapun yang mereka inginkan dan bahkan bebas memilih jalan hidupnya tanpa kekangan adat sekuat tradisi Jawa di masa Ibu Kartini.
Lalu apa yang seharusnya perempuan lakukan dengan kondisi sebaik ini? Bersyukur saja tidak cukup. Perempuan harus mengerjakan sesuatu yang lebih, harus memanfaatkan setiap hasil perjuangan Ibu Kartini dengan sebaik-baiknya.  Jika ditinjau dari awal, perjuangan seorang wanita, keinginan akan kesetaraan hak, kebebasan dari tekanan adat, itu semualah yang dapat menggambarkan Kartini dan perjuangannya. Dan sekarang semua itu terwujud, kesetaraan hak sudah tercapai demikian juga dengan kebebasan. Namun, janganlah semua  ini dijadikan alibi oleh kaum perempuan untuk bertindak melebihi kodratnya atau malah menodai perjuangan Kartini dengan menyalah artikan kata “Kebebasan kaum perempuan”. Melainkan perempuan harus cerdas dalam menggunakan kebebasannya, harus tetap menjaga harkat dan martabatnya bukan malah memanfaatkan kebebasan untuk menjual kehormatannya seperti yang sering kita dengar dengan istilah prostitusi atau perilaku tidak terhormat lainnya.

 Untuk setiap perempuan “Jadilah legenda, jadilah Kartini-Kartini yang baru” yang bukan hanya menonton perubahan namun turut membuat  perubahan. Karena perempuan tidak dilahirkan hanya untuk macak-masak-manak  yang selalu disemboyangkan orang Jawa yang berarti berdandan-memasak-melahirkan. Tetapi seperti Ibu Kartini, perempuan juga harus berkarya untuk negerinya. Dan menurut kami, sungguh perlu bagi kita untuk melihat kembali perjuangan para pahlawan nasional, seperti juga melihat perjuangan Ibu Kartini di masa lalu untuk dapat menemukan kembali semangat perjuangan itu. Agar kita tidak hidup dengan bermalas-malasan dan membuat hidup kita sia-sia.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar