Merdeka? Apakah negri kita sudah merdeka? Mahasiswa
bahkan butuh waktu beberapa detik yang cukup lama sebelum menjawab dengan yakin
apakah negri kita sudah merdeka atau belum. Kalau ukuran kemerdekaannya adalah
bebas dari Jepang, Belanda atau penindasan fisik tentu dengan mudah kita akan
menjawab “Sudah, sudah merdeka” . namun jika ukurannya bukan lagi hal itu maka jawabannya akan sangat bervariasi.
Karena penjajahan masa kini bukan lagi penjajahan fisik yang kasat mata, namun
penjajahan mental, gaya hidup, dunia maya, bahkan juga produk. Masih banyak hal
yang mengikat negeri ini sampai kita dapat berkata negeri kita adalah negeri
yang masih terikat pada suatu hal yang bukan berasal negerinya dengan kata lain
sedang dijajah. Atau parahnya masyarakat negeri ini mulai belajar menjajah
tanahnya sendiri. Mari melihat dengan lebih jelas, penjajahan mental, anak muda
negeri kita belum merdeka akan mental dan moralnya. Malahan semakin buruk dan
menjajah negeri ini. Anak SMP yang sudah terikat narkoba, rokok dan bahkan
pornografi bukan menjadi hal yang mengejutkan lagi, bukan karena lazim namun
karena sering terjadi dan meresahkan.Sungguh keadaan yang mengerikan.
Demikian juga halnya dengan gaya hidup, dunia maya,
produk, dan masih banyak lagi yang ternyata melukai negri ini. Ketika penduduk
negri ini mulai mencintai produk luar negri dari pada produk dalam negri dengan
alasan kualitas padahal itu bukan alasan yang tepat. Ketika penduduk negri ini
sibuk dengan dunia mayanya bahkan disaat yang tidak tepat, seperti saat sedang
menjalankan pekerjaannya, saat sedang rapat penting yang menyangkut banyak
orang, saat sedang belajar, saat berada di jalan, di tempat umum hampir semua
orang sibuk menggesek layar handphone
mereka. Kondisi yang miris, apakah penduduk negri ini sudah tidak ingin saling
memperhatikan keadaan sekitarnya, sudah tidak ingin saling bertegur-sapa dan
sudah tidak ingin melakukan hal yang
lebih berguna di dunia nyata, itu pertanyaan bagi kita semua.
Baiklah, mahasiswa terkenal dengan ideologi dan
kecerdasannya dalam mengkritisi berbagai permasalahan yang terjadi di
negerinya, namun apakah ideologi dan sikap mereka sudah merdeka?. Banyak
pertanyaan yang akan bermunculan apabila kita mengulas kata Merdeka bagi negeri ini.
Membahas mahasiswa tentu akan menjadi perbincangan
yang menarik. Mahasiswa adalah salah satu yang akan berteriak kencang apabila
ketidak adilan menyentuh negeri ini bahkan juga kecurangan yang dilakukan oleh
aparat pemerintah. Mahasiswa akan berjajar di barisan depan sebagai sosok yang
akan menusuk jantung para koruptor dan pejabat perut buncit lainnya. Renungkan
sejenak, murnikah yang mereka lakukan? Tindakan perlawanan mereka dengan yang
mereka lakukan sudah seimbang kah? Atau jangan-jangan mereka meneriaki para koruptor
sedangkan mereka sendiri adalah seorang koruptor, pencuri keadilan. Mahasiswa
jaman sekarang adalah mahasiswa yang terlalu sibuk mencari nilai, bagaimana
supaya mendapat A. mencontek menjadi budaya menarik, dosa sosial yang bukan
lagi terlihat seperti dosa. Menconterk bukan dianggap dosa, tapi solusi alias
pertolongan dari Tuhan saat ujian. Setelah dapat contekan, ujian terasa lancar,
dengarlah… mereka akan mengucap syukur atasnya.
Jadi bagaimana? Mahasiswa cukup menggambarkan negeri
kita dijajah dalam dunia pendidikan oleh pelajarnya sendiri bukan? Ini adalah
contoh sederhananya. Masih ada beberapa hal yang menggerogoti dunia pendidikan
kita yang tidak akan cukup dituliskan dalam artikel ini. Masih banyak hal yang
perlu kita ulas kembali mengenai negeri ini. Ketika penjajahan mulai di sentuh
penduduknya secara halus, saking halusnya sampai terkadang tak terlihat.
Baiklah artikel ini akan diakhiri dengan Dirgahayu
Republik Indonesia yang ke-71. Negeriku tercinta yang alamnya melimpah dengan
kekayaan dan keindahan. Semoga merdeka dengan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Semoga semakin dicintai oleh rakyatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar