Tahun lalu, eks Bank Century itu disuntik tambahan modal dari LPS.
ddd
Kamis, 22 Mei 2014, 19:55
Siti Nuraisyah Dewi, Romys Binekasri(ANTARA FOTO/Nila)
VIVAnews - Analis Trust Securities, Reza Priyambada, mengungkapkan jika rencana PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) membeli PT Bank Mutiara Tbk jadi dilakukan, akan berdampak positif bagi kinerja BRI.
Menurutnya, hal tersebut akan berkontribusi 20 persen terhadap pendapatan BRI, sebab, BRI dapat menggunakan Bank Mutiara untuk pengembangan penyaluran kredit.
“Kinerja Bank Mutiara sudah membaik. Kalau jadi diakuisisi akan memberi kontribusi,” tuturnya, di Bursa Efek Indonesia Jakarta, Kamis 22 Mei 2014.
Reza menuturkan, dengan adanya tambahan modal oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) kepada Bank Mutiara sebesar Rp1,249 triliun pada akhir tahun lalu, membuat kinerja Bank Mutiara menjadi lebih baik.
“Adanya tambahan modal sangat positif buat Bank Mutiara. Jadi BRI ambil Bank Mutiara yang sudah bertambah modalnya,” imbuhnya.
Untuk itu, menurutnya, jika Bank Mutiara bisa terjual hingga 3 kali lipat dari nilai buku merupakah hal yang sangat bagus.
“Tambahan modal Rp 1,5 triliun itu bisa jadi patokan. Tapi, memang harus melihat dari banyak sisi, salah satunya non performing loan (NPL),” ujarnya.
Dia menambahkan, upaya melakukan perubahan struktural di tubuh manajemen Bank Mutiara juga diperlukan untuk menyesuaikan Bank Mutiara dengan rencana bisnis BRI.
“Refreshment sumber daya manusia (SDM) mungkin akan dilakukan, artinya BRI kalau jadi ambil akan ada target, makanya disesuaikan dengan manajemennya,” imbuh Reza.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) telah memberi lampu hijau kepada BRI untuk membeli Bank Mutiara. Harga awal yang ditetapkan untuk membeli Bank Mutiara sebesar Rp6,7 triliun atau setara dengan penyertaan modal sementara yang dikucurkan LPS.
Namun, setelah lima tahun berselang, tak ada investor yang berminat membeli bank tersebut.
Saat ini sudah ada 11 calon investor yang lolos tahap prakualifikasi, salah satunya adalah BRI.
Calon investor ini kemudian akan melakukan penawaran awal, disusul uji tuntas yang akan dibuka pada pekan ketiga Juni hingga pekan keempat Juli 2014. Lalu penawaran akhir yang akan selesai pada pekan keempat Agustus 2014, dan masuk pada proses closing serta fitand proper test oleh Otoritas Jasa Keuangan. Adapun penjualan diharapkan rampung sebelum jatuh tempo pada 20 November 2014. (adi)
sumber :
© VIVA.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar